LOKASI

Banyuwangi Jawa Timur

Jumat, 26 Juni 2020

ARTIKEL KESEHATAN_SAFFRON

TRIBUNMANADO.CO.ID –

 

Saffron merupakan bunga yang cukup dikenal oleh masyarakat luas sebagai pewarna dan bumbu masakan.

Saffron merupakan bunga yang berasal dari Asia Barat Daya, bunga saffron dengan kualitas terbaik kebanyakan berasal dari Italia dan Yunani.

Saffron termasuk dalam kategori bunga yang mahal karena untuk mengambil putik dari bunga Saffron membutuhkan proses panen 2 tahun sekali dan masih secara manual.

Ribuaan hingga jutaan bunga akan diproses satu persatu dengan tangan tanpa bantuan mesin dan 1 ton bunga hanya didapat 1 kg putik bunga saffron.

Harga jual saffron 1 gramnya sama dengan harga emas 24 karat 1 gramnya kurang lebih 450.000, tergantung dari kualitasnya.

Kualitas saffron ditentukan oleh tiga unsur yaitu rasa, warna dan aromanya.

Meskipun bunga aslinya memiliki warna ungu yang khas, namun putik bunga saffron justru mengeluarkan warna kuning dan oranye yang khas.

Saffron memiliki aroma dan rasa yang khas menyerupai madu.

Kebanyakan orang Arab (Timur Tengah), India dan Eropa menggunakan bumbu saffron sebagai penambah rasa dan pewarna makanannya.

Orang Melayu menggunakan saffron sebagai campuran makanan-makanan tradisional seperti nasi biryani.

Sedangkan Orang Spanyol memanfaatkan warna kuning pada saffron untuk membuat Paella, yaitu nasi dengan bumbu rempah yang disajikan pada perayaan-perayaan khusus.

Di dunia barat, saffron bahkan juga ditambahkan ke dalam adonan untuk menghasilkan mentega, keju dan es krim yang lebih nikmat, juga dalam menu dessert di restoran-restoran mewah.

Dengan harga yang fantastis, saffron ternyata juga memiliki banyak manfaat bagi orang yang mengkonsumsinya.

Bahkan saffron sudah digunakan sebagai bahan dasar obat tradisional sejak tahun 1500 SM.

Beberapa manfaat kesehatan dari bunga saffron adalah sebagai Anti-Kanker.

Bunga saffron cukup dikenal di dunia medis karena khasiatnya yang merupakan antikarsinogenik (pencegah kanker), antimutagenik (pencegah mutasi), sehingga saffron dipercaya dapat mengurangi kemungkinan seseorang terkena penyakit kanker.

Di Mesir, saffron digunakan oleh para ahli pengobatan tradisional sebagai obat penyakit gastrointestinal, obat batuk dan juga obat scrabies.

Dikutip Tribunpalu.com dari TribunJatim.com, manfaat saffron bagi kesehatan:

 

1.      Sebagai antioksidan yang kuat

Saffron mengandung beragam senyawa tanaman yang mengesankan, yang bertindak sebagai antioksidan, yaitu molekul yang melindungi sel tubuh dari radikal bebas dan stres oksidatif.

Antioksidan safron yang terkenal meliputi crocin, crocetin, safranal, dan kaempferol.

Crocin dan crocetin adalah pigmen karotenoid dan bertanggung jawab atas warna merah kunyit.

Kedua senyawa tersebut memiliki sifat antidepresan, melindungi sel-sel otak terhadap kerusakan progresif, meningkatkan peradangan, mengurangi nafsu makan, dan membantu penurunan berat badan.

 

Sedangkan, safranal memberikan rasa dan aroma yang berbeda pada saffron.

Penelitian menunjukkan bahwa safranal dapat membantu meningkatkan suasana hati, memori, dan kemampuan belajar, serta melindungi sel-sel otak dari stres oksidatif.

Terakhir, kaempferol ditemukan di kelopak bunga kunyit.

Senyawa ini sering dikaitkan dengan manfaat kesehatan, seperti mengurangi peradangan, sifat anti kanker, dan aktivitas antidepresan.

 

 

2.      Meningkatkan mood dan mengobati gejala depresi

Saffron sering dijuluki sebagai “sunshine spices”.

Bukan hanya karena warnanya yang berbeda, tetapi juga karena saffron dapat membantu meningkatkan suasana hati.

Dalam sebuah studi ilmiah ditemukan bahwa mengonsumsi 30 mg saffron setiap hari sama efektifnya dengan Fluoxetine, Imipramine, dan Citalopram yaitu pengobatan konvensional untuk depresi.

Selain itu, lebih sedikit orang mengalami efek samping dari kunyit dibandingkan dengan perawatan lain.

Terlebih lagi, baik kelopak saffron dan stigma seperti benang tampak efektif untuk menyembuhkan depresi ringan hingga sedang.

Walau begitu, studi lain yang lebih matang dibutuhkan sebelum saffron dapat direkomendasikan sebagai pengobatan untuk depresi.

 

3.      Mencegah kanker

Kandungan antioksidan yang terdapat dalam saffron dipercaya dapat membantu menetralisir radikal bebas berbahaya.

Kerusakan radikal bebas sendiri telah dikaitkan dengan penyakit kronis, seperti kanker.

Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian menggunakan tabung reaksi.

Saffron dan senyawanya telah terbukti mampu untuk membunuh sel-sel kanker usus besar secara selektif atau menekan pertumbuhannya, sementara sel-sel normal dibiarkan tidak terluka.

Efek ini juga berlaku untuk sel-sel dalam kulit, sumsum tulang, prostat, paru-paru, payudara, leher rahim, dan lainnya.

idak berhenti sampai di situ, dalam penelitian tabung ditemukan juga hasil bahwa crocin - antioksidan utama dalam saffron ternyata dapat membuat sel kanker lebih sensitif terhadap obat kemoterapi.

 

4. Mengurangi gejala PMS

 

Pre-menstrual syndrome (PMS) adalah istilah yang menggambarkan gejala fisik, emosi, dan psikologis yang terjadi sebelum dimulainya periode menstruasi.

Dalam penelitian ilmiah bahwa pada wanita usia 20-45 tahun, mengonsumsi 30 mg saffron setiap hari lebih efektif daripada plasebo dalam mengobati gejala PMS, seperti iritabilitas, sakit kepala, dan nyeri.

Studi penelitian lain juga menemukan bahwa menghirup bau saffron selama 20 menit dapat membantu mengurangi gejala PMS, seperti kecemasan dan menurunkan kadar hormon stres kortisol.

 

5. Mengurangi nafsu makan dan membantu menurunkan berat badan

 

Ngemil adalah kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko meningkatnya berat badan.

Menurut penelitian, saffron dapat membantu mencegah ngemil dengan mengurangi nafsu makan.

Dalam sebuah studi juga dikatakan bahwa saffron dapat membantu mengurangi nafsu makan, indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang, dan massa lemak total secara signifikan.

 

 

Risiko dan dosis penggunaan saffron:

 

Pada umumnya, saffron bersifat aman untuk tubuh dengan sedikit atau tanpa efek samping.

Dalam jumlah standar memasak, saffron juga tampaknya tidak menimbulkan efek buruk pada manusia.

Sebagai suplemen makanan, seseorang dapat dengan aman mengonsumsi 1,5 gram safron per hari.

 

Di sisi lain, dosis tinggi 5 gram atau lebih dapat memiliki efek toksik.

Wanita hamil harus menghindari dosis tinggi, karena dapat menyebabkan keguguran pada janin.

Seperti halnya suplemen apa pun, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu sebelum mengambil saffron dalam bentuk suplemen.

Sayangnya, saffron ditemukan beberapa kali dipalsukan dengan bahan-bahan lain; seperti bit, serat sutera merah, kunyit, dan paprika.

Pemalsuan ini dilakukan demi memotong biaya produksi, karena saffron asli sangat mahal untuk dipanen.

Pastikan lebih baik membeli saffron dari merek terkemuka dan toko yang terpercaya keasliannya.

 

 

 


0 comments:

Posting Komentar

Sialhkan komen dengan bijak, cerdas, mencerahkan dan santun