TRIBUNMANADO.CO.ID
–
Saffron
merupakan bunga yang cukup dikenal oleh masyarakat luas sebagai pewarna dan
bumbu masakan.
Saffron
merupakan bunga yang berasal dari Asia Barat Daya, bunga saffron dengan
kualitas terbaik kebanyakan berasal dari Italia dan Yunani.
Saffron
termasuk dalam kategori bunga yang mahal karena untuk mengambil putik dari
bunga Saffron membutuhkan proses panen 2 tahun sekali dan masih secara manual.
Ribuaan
hingga jutaan bunga akan diproses satu persatu dengan tangan tanpa bantuan mesin
dan 1 ton bunga hanya didapat 1 kg putik bunga saffron.
Harga
jual saffron 1 gramnya sama dengan harga emas 24 karat 1 gramnya kurang lebih
450.000, tergantung dari kualitasnya.
Kualitas
saffron ditentukan oleh tiga unsur yaitu rasa, warna dan aromanya.
Meskipun
bunga aslinya memiliki warna ungu yang khas, namun putik bunga saffron justru
mengeluarkan warna kuning dan oranye yang khas.
Saffron
memiliki aroma dan rasa yang khas menyerupai madu.
Kebanyakan
orang Arab (Timur Tengah), India dan Eropa menggunakan bumbu saffron sebagai
penambah rasa dan pewarna makanannya.
Orang
Melayu menggunakan saffron sebagai campuran makanan-makanan tradisional seperti
nasi biryani.
Sedangkan
Orang Spanyol memanfaatkan warna kuning pada saffron untuk membuat Paella,
yaitu nasi dengan bumbu rempah yang disajikan pada perayaan-perayaan khusus.
Di
dunia barat, saffron bahkan juga ditambahkan ke dalam adonan untuk menghasilkan
mentega, keju dan es krim yang lebih nikmat, juga dalam menu dessert di
restoran-restoran mewah.
Dengan
harga yang fantastis, saffron ternyata juga memiliki banyak manfaat bagi orang
yang mengkonsumsinya.
Bahkan
saffron sudah digunakan sebagai bahan dasar obat tradisional sejak tahun 1500
SM.
Beberapa
manfaat kesehatan dari bunga saffron adalah sebagai Anti-Kanker.
Bunga
saffron cukup dikenal di dunia medis karena khasiatnya yang merupakan
antikarsinogenik (pencegah kanker), antimutagenik (pencegah mutasi), sehingga
saffron dipercaya dapat mengurangi kemungkinan seseorang terkena penyakit
kanker.
Di
Mesir, saffron digunakan oleh para ahli pengobatan tradisional sebagai obat
penyakit gastrointestinal, obat batuk dan juga obat scrabies.
Dikutip
Tribunpalu.com dari TribunJatim.com, manfaat saffron bagi kesehatan:
1.
Sebagai
antioksidan yang kuat
Saffron
mengandung beragam senyawa tanaman yang mengesankan, yang bertindak sebagai
antioksidan, yaitu molekul yang melindungi sel tubuh dari radikal bebas dan
stres oksidatif.
Antioksidan
safron yang terkenal meliputi crocin, crocetin, safranal, dan kaempferol.
Crocin
dan crocetin adalah pigmen karotenoid dan bertanggung jawab atas warna merah
kunyit.
Kedua
senyawa tersebut memiliki sifat antidepresan, melindungi sel-sel otak terhadap
kerusakan progresif, meningkatkan peradangan, mengurangi nafsu makan, dan
membantu penurunan berat badan.
Sedangkan,
safranal memberikan rasa dan aroma yang berbeda pada saffron.
Penelitian
menunjukkan bahwa safranal dapat membantu meningkatkan suasana hati, memori,
dan kemampuan belajar, serta melindungi sel-sel otak dari stres oksidatif.
Terakhir,
kaempferol ditemukan di kelopak bunga kunyit.
Senyawa
ini sering dikaitkan dengan manfaat kesehatan, seperti mengurangi peradangan,
sifat anti kanker, dan aktivitas antidepresan.
2.
Meningkatkan
mood dan mengobati gejala depresi
Saffron
sering dijuluki sebagai “sunshine spices”.
Bukan
hanya karena warnanya yang berbeda, tetapi juga karena saffron dapat membantu
meningkatkan suasana hati.
Dalam
sebuah studi ilmiah ditemukan bahwa mengonsumsi 30 mg saffron setiap hari sama
efektifnya dengan Fluoxetine, Imipramine, dan Citalopram yaitu pengobatan
konvensional untuk depresi.
Selain
itu, lebih sedikit orang mengalami efek samping dari kunyit dibandingkan dengan
perawatan lain.
Terlebih
lagi, baik kelopak saffron dan stigma seperti benang tampak efektif untuk
menyembuhkan depresi ringan hingga sedang.
Walau
begitu, studi lain yang lebih matang dibutuhkan sebelum saffron dapat
direkomendasikan sebagai pengobatan untuk depresi.
3.
Mencegah kanker
Kandungan
antioksidan yang terdapat dalam saffron dipercaya dapat membantu menetralisir
radikal bebas berbahaya.
Kerusakan
radikal bebas sendiri telah dikaitkan dengan penyakit kronis, seperti kanker.
Hal
tersebut dibuktikan dalam penelitian menggunakan tabung reaksi.
Saffron
dan senyawanya telah terbukti mampu untuk membunuh sel-sel kanker usus besar
secara selektif atau menekan pertumbuhannya, sementara sel-sel normal dibiarkan
tidak terluka.
Efek
ini juga berlaku untuk sel-sel dalam kulit, sumsum tulang, prostat, paru-paru,
payudara, leher rahim, dan lainnya.
idak
berhenti sampai di situ, dalam penelitian tabung ditemukan juga hasil bahwa
crocin - antioksidan utama dalam saffron ternyata dapat membuat sel kanker
lebih sensitif terhadap obat kemoterapi.
4.
Mengurangi gejala PMS
Pre-menstrual
syndrome (PMS) adalah istilah yang menggambarkan gejala fisik, emosi, dan
psikologis yang terjadi sebelum dimulainya periode menstruasi.
Dalam
penelitian ilmiah bahwa pada wanita usia 20-45 tahun, mengonsumsi 30 mg saffron
setiap hari lebih efektif daripada plasebo dalam mengobati gejala PMS, seperti
iritabilitas, sakit kepala, dan nyeri.
Studi
penelitian lain juga menemukan bahwa menghirup bau saffron selama 20 menit
dapat membantu mengurangi gejala PMS, seperti kecemasan dan menurunkan kadar
hormon stres kortisol.
5.
Mengurangi nafsu makan dan membantu menurunkan berat badan
Ngemil
adalah kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko meningkatnya berat badan.
Menurut
penelitian, saffron dapat membantu mencegah ngemil dengan mengurangi nafsu
makan.
Dalam
sebuah studi juga dikatakan bahwa saffron dapat membantu mengurangi nafsu
makan, indeks massa tubuh (BMI), lingkar pinggang, dan massa lemak total secara
signifikan.
Risiko
dan dosis penggunaan saffron:
Pada
umumnya, saffron bersifat aman untuk tubuh dengan sedikit atau tanpa efek
samping.
Dalam
jumlah standar memasak, saffron juga tampaknya tidak menimbulkan efek buruk
pada manusia.
Sebagai
suplemen makanan, seseorang dapat dengan aman mengonsumsi 1,5 gram safron per
hari.
Di
sisi lain, dosis tinggi 5 gram atau lebih dapat memiliki efek toksik.
Wanita
hamil harus menghindari dosis tinggi, karena dapat menyebabkan keguguran pada
janin.
Seperti
halnya suplemen apa pun, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu
sebelum mengambil saffron dalam bentuk suplemen.
Sayangnya,
saffron ditemukan beberapa kali dipalsukan dengan bahan-bahan lain; seperti
bit, serat sutera merah, kunyit, dan paprika.
Pemalsuan
ini dilakukan demi memotong biaya produksi, karena saffron asli sangat mahal
untuk dipanen.
Pastikan
lebih baik membeli saffron dari merek terkemuka dan toko yang terpercaya
keasliannya.
0 comments:
Posting Komentar
Sialhkan komen dengan bijak, cerdas, mencerahkan dan santun