Quantum Physic - Peradaban Diatas Tingkat III
Kardashev Scale adalah sebuah teori yang sampai saat ini tidak pernah usang, itu masih impian tertinggi bagi para ilmuan dan orang - orang berpikiran terbuka. Menurut Kardashev kita terlalu sulit menemukan paramater untuk mengukur dan mengkategorikan peradaban yang lebih tinggi dari tingkat III, tapi pernyataan itu diungkapkan sekitar 60 tahun lalu saat Nikolai Kardashev mempublikasikan jurnal yang dikenal sebagai Kardashev Scale.
Waktu berjalan dan perkembangan keilmuan quantum memang sangat pesat, kita telah banyak membuktikan berbagai hal yang pada masa lalu kita anggap mustahil. Michio Kaku adalah seorang profesor quantum physic, salah satu ilmuan yang sangat terobsesi dengan Kardashev Scale, dalam perjalanannya untuk menciptakan Superstring Theory (teori penciptaan), ia sangat sering membahas tentang Kardashev Scale. Menurut Michio, kita bisa melakukan pengukuran terhadap peradaban - peradaban lebih tinggi dari III, tetapi itu harus dianggap sebagai relatif karena apa yang berupa energi hanya bisa diperkirakan, bukan dideskripsikan baku, energi itu sendiri selalu relatif.
Peradaban tingkat III masih bisa kita gambarkan, dimana kemajuan teknologi sudah sangat jauh dari apa yang kita mampu kembangkan saat ini. Jika kita harus mendeskripsikan peradaban diatas itu, mereka jelas sudah tidak berfokus lagi pada teknologi materi, paling tidak kita bisa menjelaskan sampai dengan tingkat IV dan V, mereka sudah tidak membutuhkan teknologi apapun, tetapi diri mereka sendiri adalah teknologi yang sangat sempurna.
Peradaban tingkat IV - adalah peradaban yang menguasai satu alam semesta, mereka yang telah mampu menguasai seluruh sumber daya energi dalam satu alam semesta. Maka keberadaan mereka bisa diukur dari pola gerakan energi alam semesta ini, yang menggerakkan seluruh obyek alam semesta, mengaliri seluruh kehidupan di alam semesta ini. Tentunya kita tidak bisa mengukur volume energinya, tetapi kita bisa perkirakan bahwa penggunaan energi mereka adalah trilyunan kali lipat dari konsumsi energi yang kita gunakan di bumi.
Bayangkan sebuah peradaban yang tidak lagi menggunakan teknologi yang nyata, diri mereka sendiri adalah teknologi pikiran, sederhananya mereka bukan hanya memanfaatkan energi dari bintang atau matahari, tapi mereka mampu mengubah pola apapun pada semua obyek alam semesta. Dan mungkin kita tidak bisa mengatakan mereka sebagai individual lagi karena satu gerakan mereka terukur dalam volume energi yang sangat besar, kita bisa katakan mereka sebuah kemanunggalan dari berbagai pikiran yang bergerak bersama - sama, jelas bukan individual.
Peradaban tingkat V - adalah peradaban yang menguasai bukan hanya satu alam semesta, dalam hal ini kita bicara tentang 'multiverse'. Mereka tidak hanya bergerak dalam satu alam semesta, tapi mampu transit atau migrasi ke berbagai alam semesta berbeda. Dengan kata lain peradaban seperti ini adalah mereka yang telah mampu menembus berbagai 'blackhole', maka jelas kita bisa katakan mereka adalah energi murni.
Jika membahas blackhole, ini mengingatkan kepada teori Einstein dan Hawking, "obyek apapun yang memasuki blackhole akan terlontar ke bagian luar lingkaran yang kita sebut 'whitehole', bahkan cahaya akan mengalami deviasi dan pembiasan pads saat melalui blackhole".
Dengan kata lain, yang mampu menembus sebuah blackhole adalah hanya energi murni, tidak ada lagi individualisme, pikiran, tidak ada lagi warna cahaya, hanya sebuah medan magnet yang mengalir. Mungkin itu deskripsi yang mendekati untuk menggambarkan peradaban tingkat V.
Pada titik ini, memang spiritual dan sains menemukan sebuah potensi titik temu, secara spiritual kita bisa mendapatkan deskripsi serupa dengan penjabaran yang diungkapkan Michio Kaku diatas. Lihatlah dalam ajaran - ajaran leluhur, mereka mengungkapkan sebuah penggambaran yang kurang lebih sama, dengan istilah yang berbeda - beda.
Lalu pertanyaannya, dimana evolusi ini akan berhenti? Menjawab itu tentunya akan menjadi hal yang spekulatif, satu planet saja kita belum mampu kuasai dengan sempurna, apalagi konstelasi, galaksi, alam semesta, dan multiverse. Perjalanan kita masih terlalu panjang untuk melihat semua itu, maka bijaksananya adalah, kita menyempurnakan diri dulu saat ini, lalu pada saatnya kita naik tingkat, kita akan melihat lebih jelas apa yang berada dua sampai tiga tingkat diatas kita, begitu seterusnya.
Itu sebabnya kita harus mengatakan bahwa pengetahuan kita adalah 'relatif', kita sendiri dalam perjalanan evolusi, yang tanpa awal dan tanpa akhir. jangan terjebak hanya pada satu tingkatan, maka bebaskan saja pikiran, hanya itu yang dapat menyempurnakan diri kita sebagai makhluk alam semesta.
0 comments:
Posting Komentar
Sialhkan komen dengan bijak, cerdas, mencerahkan dan santun