LOKASI

Banyuwangi Jawa Timur

Selasa, 16 Juni 2020

KESADARAN AKAN TUHAN

TUHAN PUN HANYALAH PRODUK FIKIRAN

Suatu kali dalam satu obrolan, ada teman yang beropini bahwa yang menuhankan akal sehat bukanlah golongan nabi. Ok.. saya kira tujuannya adalah untuk menyindir saya. Dalam hal ini saya menghormati opininya yang muncul tentu dari cara berfikirnya. Saya diam saja dan cukup tersenyum karena ada beberapa teman lagi untuk berdiskusi. Jadi saya kira ini tidak masuk zona private saya. Saya kira diskusi ini justru menjadi menarik bila saya masuk ke dalam cara berfikir mereka. Saya bilang bahwa nabi diturunkan untuk meluruskan akhlak manusia, demikian hadist nya. Dan akhlak hanya bisa tumbuh dari akal sehat. Demikian seterusnya dilanjutkan sampai kemudian.. diskusi selesai karena saatnya buka puasa pada waktu itu. Eropa dan Jepang adalah negara yang sebagian besar penduduknya atheis, agnostik dan gnostik. Kalaupun mereka beragama, kebanyakan hanya untuk identitas berkelompok saja. Tapi tingkat kriminalitas itu sangat rendah, dan disiplin itu tinggi. Karena apa? Karena mereka sudah menemukan KESADARAN kolektif bernegara yang baik. Bila menurut akal sehat kolektif mereka pemerintah baik, mereka menurutnya dengan patuh. Dari semua negara Eropa, hanya Italia yang warganya sering ngeyel pada kebijakan dan saran pemerintah. Dan lalu.. Ketika covid19 menyerang, kesadaran mereka pun muncul. Sayangnya sudah terlambat. Penjara-penjara di Belanda, hanya 1 yang aktif dan itupun tidak penuh dan bukan pelaku kriminal besar. Sebagian negara kecil di Eropa seperti Lithuania, Finlandia sudah tak lagi memiliki tentara, dan hanya memiliki sedikit polisi untuk membantu aktivitas warga. Saya kira.. KESADARAN tak berhubungan dengan agama dan kepercayaan apapun. Tuhan pun hanyalah produk fikiran. Semesta hanyalah berbagai macam vibrasi yang tumpang tindih dengan frekwensi dan amplitudo yang berbeda. Bekerja dengan hukumnya sendiri. Kausalitas prima, dan evolusi semesta yang terjadi terus menerus. Para nabi, filosof dan orang-orang suci, hanyalah manusia biasa yang ingin menularkan dan mengajarkan cara untuk menemukan KESADARAN sesuai dengan budaya mereka dan cara berfikir mereka pada waktu itu. Di abad millenia ini, berbagai macam informasi sangat mudah didapatkan hanya dengan sebuah benda kecil yang ada di tangan kamu yang bernama gadget. Adalah lucu bila kamu masih berada dalam kotak tertentu. Ketika kamu berada di dalam kotak tertentu, kamu sulit melihat kotak lainnya. Ketika kamu berada di luar kotak, kamu tak bisa melihat ke dalam kotak yang manapun. Tapi.. ketika tak ada kotak apapun.. yang terlihat hanyalah nonsens, kekosongan. SUWUNG sajalah!!

0 comments:

Posting Komentar

Sialhkan komen dengan bijak, cerdas, mencerahkan dan santun